Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Muslim. Salah satunya karena adanya peristiwa bersejarah yang dikenal dengan sebutan Nuzulul Quran.
Malam Nuzulul Quran merupakan peristiwa dimana Kitab Suci Al-Quran, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur.
Peristiwa ini terjadi pada 17 Ramadhan 610 M. Sampai sekarang, Al-Qur’an berperan sebagai pedoman hidup dan landasan hukum agama Islam.
Secara bahasa, Nuzul Qur’an berasal dari kata nazzala-yunazzilu-tanzilan yang artinya turun secara berangsur-angsur dan kata anzala-yunzilu-inzalan yang bermakna denotatif “menurunkan.” Sedangkan secara terminologi yang dimaksud dengan Nuzulul Qur’an adalah cara dan fase turunnya Al Qur’an dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Malam Nuzulul Quran
Peristiwa Nuzulul Quran merupakan peristiwa dimana kitab suci Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu pertama dan tanda dimulainya kenabian Rasulullah SAW. Menurut bahasa, Nuzulul Quran terdiri atas dua kata, yaitu ‘Nuzulul’ dan ‘Quran’. Nuzulul berarti menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah dan Quran berasal dari kata Al-Quran, yaitu kitab suci umat Muslim.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Al-Quran dari tempat yang tinggi (Lauful Mahfuz) ke bumi. Turunnya Al-Quran ini diperantarai oleh Malaikat Jibril.
Hari itu, 17 Ramadhan 610 M, Nabi Muhammad SAW yang berusia 40 tahun sedang menyendiri di Gua Hira. Tiba-tiba sosok asing dan besar menghampirinya. Sosok tersebut adalah Malaikat Jibril.
Tubuh Rasulullah SAW bergetar karena terkejut dan ketakutan dengan kehadiran Malaikat Jibril. Malaikat Jibril pun memeluk Rasulullah yang gemetar kemudian mengucapkan kata “Iqra’” sebanyak tiga kali. Kata “iqra” ini memiliki makna “bacalah”.
Rasulullah yang ketakutan pun menjawab “Aku belum mengenal bacaan,”. Kemudian, Malaikat Jibril pun melanjutkan perkataannya dengan ayat Al-Alaq 1-5 yang berbunyi:
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ( ١)
خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ (٢)
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ (٣)
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ(٤)
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ (٥)
Artinya: “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Surat Al-Alaq ini pun menjadi wahyu pertama sekaligus surat pertama di dalam Al-Quran yang disampaikan kepada Rasulullah SAW. Al-Quran kemudian diturunkan ke bumi secara bertahap selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari dan menjadi pedoman hidup umat Muslim hingga saat ini.
Keistimewaan Nuzulul Quran
Malam Nuzulul Quran yang diperingati setiap 17 Ramadhan memiliki lima keistimewaan. Hal ini yang membuat Nuzulul Quran lebih istimewa dibandingkan malam-malam lainnya. Keistimewaan keistimewaan Nuzulul Quran :
- Malam Nuzulul Quran disebut lebih baik daripada malam-malam selama seribu bulan. Maksudnya, mengerjakan amalan atau beribadah di malam Nuzulul Quran nilainya lebih baik daripada ibadah selama seribu malam. Hal ini disebutkan di dalam Al-Quran melalui Surat Qadr ayat 3 yang berbunyi:
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan,”
- Malam diturunkannya Al-Quran ke bumi, yaitu pada tanggal 17 Ramadhan disebut sebagai malam yang penuh dengan berkah. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT di dalam Al-Quran Surat Ad-Dukhan ayat 3 yang berbunyi:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ ٣
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan,”
- Malam Nuzulul Quran disebut sebagai malam yang istimewa salah satunya karena para malaikat turun ke bumi, termasuk Malaikat Jibril. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surat Al-Qadr ayat 4 yang berbunyi: تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan,”
- Bagi mereka yang menghidupkan malam Nuzulul Quran akan diampuni dosa-dosanya Allah SWT. Maksud dari menghidupkan adalah melakukan ibadah ataupun amalan-amalan dengan mengharap ampunan-Nya seperti yang diriwayatkan Bukhari.
Artinya: “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR Bukhari).
Takdir Tahunan Dicatat
- Keistimewaan malam Nuzulul Quran lainnya adalah dicatatnya takdir tahunan kita. Takdir yang dimaksud meliputi rezeki, untung, mati, dan lain sebagainya. Dengan memperbanyak amalan dan ibadah di malam Nuzulul Quran, diharapkan mendapatkan takdir tahunan yang penuh keberkahan. Firman Allah SWT dalam Surat Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
Artinya: “Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,”
Adapun sejumlah amalan ibadah yang dapat umat muslim lakukan pada malam Nuzulul Quran. Berikut amalan malam Nuzulul Qur’an :
- Membaca Al-Quran
Salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nuzulul Quran adalah membaca Al-Quran. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman hidup.
Adapun salah satu keutamaan yang didapat bagi seseorang yang membaca Al-Quran adalah akan memperoleh pahala yang berlipat. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud.
Rasulullah SAW bersabda:
عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: “Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda, “barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan memperoleh satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan dengan sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm (sebagai) satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi : 2835).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT melipatgandakan pahala bagi mereka yang membaca Al Quran pada bulan-bulan biasa. Namun, pahala tersebut akan berlipat-lipat lebih besar saat membaca Al-Quran di bulan Ramadhan, terutama karena bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran.
- Memperbanyak I’tikaf
Selain membaca Al-Quran, umat muslim juga dianjurkan untuk melakukan i’tikaf pada malam Nuzulul Quran. Selama i’tikaf, juga dianjurkan untuk membaca Al-Quran dan melakukan dzikir serta ibadah lainnya.
Meskipun i’tikaf termasuk amalan sunnah yang dapat dilakukan kapan saja, namun melakukan i’tikaf di bulan Ramadhan memiliki lebih banyak keistimewaan. Adapun untuk niat beri’tikaf adalah:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Artinya: Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.
- Sholat Malam
Amalan selanjutnya yang dapat dikerjakan pada malam Nuzulul Quran adalah melaksanakan sholat malam. Sholat malam yang dimaksud seperti sholat tahajud, sholat taubat, sholat hajat, dan sholat-sholat sunnah lainnya.
Adapun sejumlah keutamaan yang dapat diraih bila mengerjakan sholat malam, di antaranya:
Shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat maktubah (lima waktu).
Memiliki keutamaan layaknya sedekah yang dilakukan secara sirr (rahasia).
Menjadi ciri khas orang-orang shalih.
Allah membanggakan hambanya yang melakukan shalat tahajud kepada para malaikat.
Semua doa kebaikan yang dipanjatkan pasti akan dikabulkan oleh Allah SWT.
- Berdoa
Umat muslim dianjurkan untuk senantiasa berdoa, termasuk pada malam Nuzulul Quran. Melalui doa, seseorang dapat berkomunikasi dengan Allah SWT dan memohon berbagai kebaikan serta perlindungan-Nya.
Doa juga adalah salah satu sebab terkabulnya hajat dan terhapusnya dosa.Salah satu doa yang umat muslim lakukan pada malam Nuzulul Quran, yaitu:
اللَّهُمَّ نَوِّرْ قُلُوبَنَا بِتِلاوَةِ الْقُرْآنِ، وَزَيِّنْ أَخْلَاقَنَا بِجَاهِلِ الْقُرْآنِ، وَحَسِّنْ أَعْمَالَنَا بِذِكْرِ الْقُرْآنِ، وَنَجِّنَا مِنَ النَّارِ بِقُرْآنِهِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِالْقُرْآنِ.
Artinya: “Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al-Qur`an, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al-Qur`an, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al-Qur`an ,
selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al-Qur`an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa`at Al-Qur`an.”
- Berdzikir
Selain berdoa, umat muslim juga dapat menghidupkan malam Nuzulul Quran dengan memperbanyak dzikir. Dzikir merupakan cara untuk mengingat Allah SWT dengan menggunakan lisan atau hati.
Dzikir juga menjadi salah satu cara untuk membersihkan hati dan jiwa dari berbagai penyakit hati. Tak hanya itu, dzikir juga merupakan salah satu kunci untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan.
- Bersedekah
Sedekah adalah memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada orang yang membutuhkan atau kepada jalan kebaikan. Bersedekah termasuk ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah SWT.
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melakukannya, termasuk pada malam Nuzulul Quran, misalnya dengan memberi makan kepada orang yang sedang i’tikaf di masjid atau memberikan sedekah ke panti asuhan.
0 Komentar