Jum’at [11/10/2019], Rehlata mendapat kunjungan dari Hakam Mabruri. Dalam kunjungannya ke kantor rehlata, pria yang akrab dipanggil Cak Hakam ini menceritakan akan kembali menggowes sepedanya hingga ke afrika selatan, dan kembali meminta bantuan jasa pengurusan visa dari rehlata untuk dapat membantu proses mendapatkan visa (izin masuk, red) beberapa negara yang akan dia lalui.
Perjalanan yang recananya akan dimulai pada akhir oktober ini akan melintasi beberapa negara diantaranya: Mesir, Sudan, Ethiopia, Kenya, Uganda, Rwanda, Tanzania, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Namibia, dan Afrika Selatan.
“Dalam perjalanan ini saya akan memulai dengan terbang langsung ke Mesir dengan menggunakan pesawat, dan dari Mesir barulah saya akan mulai menjelajahi 14 negara tersebut. Diperkirakan menghabiskan waktu 14 bulan, atau setahun lah, kira-kira,” Cerita Hakam kepada Rehlata
Pesepeda asal Gondanglegi, Kabupaten Malang ini sebelumnya telah melakukan perjalanan menuju Makkah dengan mengayuh sepeda bersama istrinya dengan melintasi beberapa negara diantaranya; Malaysia, Singapura, Thainland, India, Pakistan, Israel, Yordania, Mesir, dan Arab Saudi, dengan total perjalanan 12 ribu kilometer sepanjang tahun.
Selain mengeksplor keindahan dan situs bersejarah disetiap negara yang ia lalui, dalam perjalanan ini Cak Hakam juga akan menceritakan kehidupan beragama masyarakat di Indonesia yang terdiri berbagai macam agama, budaya, bahasa, etnis, tetapi hidup damai saling berdampingan. Kehidupan damai bisa terusik jika ada kalangan yang merasa benar dan menyalahkan orang lain, apalagi dengan agresif melakukan penyerangan fisik.
Kepada Rehlata, Hakam Mabruri juga mengungkapkan alasan dirinya memilih benua Afrika sebagai tempat menjelajah menggunakan sepeda.
“Selama ini ada anggapan Afrika itu serem. Saya ingin menggali, bahwasanya Afrika itu indah,” ungkap pria yang tidak lagi ditemani oleh istinya dalam holy journey ke-2 ini.
Menurutnya, dengan menjelajah Afrika, maka dirinya akan mengetahui kondisi dari negara tersebut dan sekaligus mengkampanyekan Islam untuk kedamaian.
[rehlata]